Indonesia perkuat kerjasama ekonomi digital dengan Singapura

JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah Indonesia memperkuat kerjasama dengan Singapura dalam mengembangkan ekonomi digital


"Prakarsa peningkatan kerja sama ini. Nota Kesepahaman ini juga diharapkan dapat merefleksikan prinsip-prinsip nasional Indonesia, terutama yang terkait dengan pelindungan data pribadi yang akan tercakup dalam Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi," tutur Menkominfo Johnny G Plate usai pertemuan bilateral dengan Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, S. Iswaran, di sela Agenda Pertemuan Menteri Digital ASEAN atau ASEAN Digital Ministers' Meeting (ADGMIN) secara virtual, belum lama ini.

 

Selain pelindungan data, kedua menteri juga membahas isu pertukaran data lintas batas negara (cross-border data flow). Menurut Menteri Kominfo, isu tersebut perlu dibahas secara komprehensif, mengingat pertukaran data ini dapat mendorong perkembangan sektor ekonomi yang lebih masif.


"Sebagai gambaran, kebijakan yang lebih pasti terkait pertukaran data lintas batas negara akan mendukung ekspansi perusahaan dan Indonesia ke negara ASEAN lainnya," jelasnya.

Menteri Johnny menekankan kerangka kerja sama yang lebih kongkret dengan menjunjung tinggi kedaulatan data. "Karenanya, kita perlu membahas kerangka atau protokol kerja sama pertukaran data ini yang lebih konkret, yang menjunjung tinggi prinsip lawfulness, fairness, transparency dan juga prinsip reciprocity," paparnya.


Pertemuan itu, menurut Menteri Kominfo RI diinisiasi Menteri Kominfo Singapura. "Pertemuan itu atas inisiatif Menteri Iswaran," ujar Menteri Johnny.


Menteri Kominfo mengungkapkan nota kesepahaman antara Singapura dan Indonesia nantinya juga akan mencakup kerja sama pengembangan talenta digital di dua negara.


"Nota Kesepahaman ini akan dibahas lebih lanjut secara internal Kementerian Kominfo dan juga dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, seperti Kementerian Luar Negeri," ungkapnya.


Selain itu, Menteri Johnny juga membahas mengenai deployment jaringan 5G. Menurutnya, keberadaan jaringan 5G ini akan semakin memperkuat upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan konektivitas nasional dalam rencana besar transformasi digital.


"Dalam dua tahun ke depan, Kominfo bekerja sama dengan operator seluler untuk menghadirkan jaringan 4G di seluruh desa/wilayah di Indonesia," ungkapnya.


Nota Kesepahaman antara Singapura dan Indonesia juga akan mencakup kerja sama pengembangan talenta digital di dua negara. Sama halnya dengan Indonesia, Singapura juga menyoroti pentingnya peningkatkan keterampilan teknis digital, seperti pemahaman mengenai Artificial Intelligence (AI) dan Internet-of-Things (IoT), karena dibutuhkan industri sekarang.(wn)

Share:

Luhut Teken MoU Pengembangan Internet dengan China. Indonesia Pakai 5G Huawei?

Bisnis.com, JAKARTA - China dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang pengembangan peningkatan kapasitas keamanan internet dan kerja sama teknologi.

MoU ini menandai perjanjian keamanan internet yang pertama ditandatangani China dengan negara asing. Dikutip dari The Star, MOU yang akan memberikan kerangka kerja untuk pengembangan kapasitas dan teknologi keamanan dunia maya ternyata telah ditandatangani selama kunjungan resmi Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi ke Indonesia.

Selama pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan yang diketahui menjadi Koordinator Kerja Sama Indonesia dengan China, Wang mencatat bahwa kedua negara harus bersama-sama menjunjung tinggi keamanan digital dan menciptakan komunitas bersama yang berfokus pada keamanan siber.

Berdasarkan MOU antara Badan Siber dan Sandi Negara dan Cyberspace Administration of China para peserta akan menjunjung tinggi prinsip penghormatan terhadap kedaulatan negara atas ruang siber dan bekerja sama untuk mendorong terwujudnya multilateral, demokratis, dan sistem tata kelola Internet internasional yang transparan, keamanan data, dan pembangunan dunia maya yang damai, aman, terbuka, kooperatif, bertanggung jawab, dan tertib serta pengembangan teknologi dan informasi.

Pakar keamanan Lembaga Riset Siber Indonesia (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan kerja sama Indonesia-China di bidang keamanan dan teknologi internet merupakan langkah yang tepat asalkan saling menguntungkan.

Apalagi, China saat ini diakui sebagai salah satu negara terdepan dalam mengembangkan jaringan 5G melalui sejumlah perusahaan teknologi.

“Prinsipnya Indonesia harus bisa bersikap netral karena harus ada tekanan dari AS. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia tentu bebas bekerja sama dengan siapa pun selama menguntungkan rakyat," kata Pratama dikutip dari The Star.

Pratama berharap ada percepatan pembangunan infrastruktur jaringan internet, apalagi Indonesia sudah memiliki backbone internet yaitu Palapa Ring.

Dengan tambahan teknologi 5G Huawei, kata dia, hal ini bisa mempercepat pembangunan infrastruktur 5G di Tanah Air. Dia mencontohkan bagaimana China membangun Shenzhen sebagai kota yang mengaplikasikan teknologi 5G dengan baik.

Sementara itu, pakar IT Onno W Purbo mengatakan tidak masalah jika Indonesia bekerja sama dengan China. Yang terpenting, kata dia, Indonesia harus tetap merdeka.

“Kami dapat bekerja sama, tetapi tidak bergantung pada negara lain, termasuk AS, Eropa, dan China. Indonesia berusaha merdeka dengan setidaknya memproduksi teknologinya sendiri,” kata Onno.

Ma Jihua, Analis Industri Veteran China, mengatakan lesepakatan dengan Indonesia tentang keamanan siber akan menjadi contoh bagi ekonomi Asia Tenggara lainnya.

"Terutama mengingat latar belakang hubungan ekonomi yang lebih erat antara China dan negara-negara Asia Tenggara yang menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Ma dikutip dari The Star dan Global Times.


Share:

Arsip Blog

Recent Posts