Perang Dagang, Cina Mengalah dengan Impor Lebih Banyak dari AS?

TEMPO.COJakarta - Seorang diplomat top Cina mengungkapkan bahwa Beijing bersedia sedikit mengalah dalam perang dagang melawan Amerika Serikat. Pemerintah Cina kini mau membeli lebih banyak produk dari AS.
Wang Yi, anggota dewan negara dan menteri luar negeri Cina, menanggapi pertanyaan dari Reuters bahwa pemerintahan Trump telah menunjukkan itikad baik dengan menghapuskan tarif pada banyak produk Cina. "Jadi, (di) pihak Cina, kami bersedia membeli lebih banyak produk yang dibutuhkan oleh pasar Cina," kata Wang di sela-sela pertemuan tahunan para pemimpin dunia Majelis Umum PBB Kamis, 26 September 2019 waktu setempat.
Cina berharap kedua belah pihak dapat mengambil langkah-langkah yang lebih antusias, mengurangi bahasa dan tindakan pesimis. "Jika semua orang melakukan ini, pembicaraan tidak hanya akan dimulai kembali, tetapi akan dilanjutkan dan memberikan hasil," kata Wang.
Amerika Serikat dan Cina sedang mempersiapkan putaran lain perundingan tingkat tinggi pada awal Oktober di Washington . Pertemuan ini mencoba mencari jalan keluar dari perang dagang yang hampir 15 bulan mereka jalani.
CNBC melaporkan pada Kamis bahwa pembicaraan dijadwalkan untuk 10-11 Oktober di Washington. Namun, Kantor Perwakilan Dagang AS tidak menanggapi pertanyaan tentang tanggal, yang jauh setelah perayaan di Beijing untuk peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober.
Setelah dua tahun perang dagang untuk memproteksi perekonomian masing-masing, dua negara ekonomi terbesar di dunia itu telah menumpuk ratusan miliar dolar. Hal ini telah mengguncang pasar keuangan dan mengganggu rantai pasokan global.
Trump pada Rabu 25 September 2019 mengatakan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan Cina dapat datang lebih cepat. Ia juga memuji komitmen pembelian atau impor yang dijanjikan Cina.
Sumber:Tempo.co
Share:

Hingga 2022, Indonesia - Malaysia Tukar Mata Uang Lokal Rp 28 T

TEMPO.COJakarta - Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia menyepakati kerja sama pertukaran mata uang lokal (Local Currency Bilateral Swap Agreement/LCBSA) dengan nilai maksimum Rp28 triliun atau setara dua miliar dolar AS selama tiga tahun ke depan hingga 2022. 
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko,  mengatakan kesepakatan tersebut dituangkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama di tengah pertemuan bilateral antara Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank Negara Malaysia Nor Shamsiah Yunus, di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Langkah ini akan melengkapi upaya untuk mendukung penggunaan mata uang lokal yang lebih luas untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi lintas batas antara Malaysia dan Indonesia," ujar dia di Jakarta, Jumat 27 September 2019.
Selain pertukaran mata uang lokal, Indonesia dan Malaysia juga menyepakati kerja sama di bidang sistem pembayaran dan inovasi keuangan digital, termasuk pengawasan anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU/APT).
"Nota kesepahaman ini untuk memperkuat implementasi kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme sebagai bagian dari inisiatif untuk memajukan pengembangan keuangan dan kerja sama antara kedua negara," ujar Onny.
Menurut dia, nota kesepahaman merupakan landasan pelaksanaan berbagai kerja sama kedua negara yang diimplementasikan melalui beberapa bentuk kegiatan yaitu dialog kebijakan, pertukaran informasi, kolaborasi inovasi, dan pengembangan kapasitas.
Pertemuan dua pimpinan bank sentral itu juga membahas perkembangan ekonomi dan keuangan terkini, termasuk di bidang keuangan syariah, pembiayaan sosial dan pengembangan pasar keuangan.
"Ke depan Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia juga berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dalam rangka mendorong pembangunan sektor keuangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Onny.
Sumber:Tempo.co
Share:

Pertama Kali, Arab Saudi Keluarkan Visa Turis untuk 49 Negara

TEMPO.COJakarta - Arab Saudi untuk pertama kalinya mengeluarkan visa turis bagi 49 negara di seluruh dunia untuk melepas ketergantungan ekonomi Saudi pada minyak.
Komisi Arab Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH) membuat pengumuman ini di sebuah acara di Ad-Diriyah, sebuah kota kuno yang sekarang menjadi tujuan wisata terkemuka, seperti dilaporkan Arabnews, 27 September 2019.
Pariwisata adalah salah satu pusat dari program reformasi Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk melepas ketergantungan ekonomi Arab Saudi pada minyak.
Pada acara peluncuran yang bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia, presiden SCTH Ahmed Al Khateeb mengatakan bahwa Kerajaan Saudi membuka pintu menyambut wisatawan dunia.
Pada Jumat dia menambahkan bahwa investor internasional telah setuju untuk berinvestasi SAR 115 ke sektor pariwisata.
"Membuka Arab Saudi bagi wisatawan internasional adalah momen bersejarah bagi negara kita," kata kepala pariwisata Ahmed Al Khateeb.
Al Khateeb mengatakan Arab Saudi juga akan melonggarkan aturan berpakaian untuk perempuan asing, yang memungkinkan mereka pergi tanpa abaya yang masih wajib dipakai publik untuk perempuan Arab Saudi.
Perempuan asing, bagaimanapun, akan diminta untuk mengenakan pakaian sopan, tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Turis dari 38 negara di Eropa, 7 di Asia, serta AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru, akan memenuhi syarat untuk mengajukan visa baru. Negara-negara yang memenuhi syarat terdaftar di halaman website Visit Saudi.
Visa ini akan menelan biaya SAR 300 atau Rp 1,2 juta, dengan biaya tambahan SAR 140 atau sekitar Rp 600 ribu untuk asuransi perjalanan, kata sumber Arabnews.
Visa akan berlaku selama 360 hari dari tanggal penerbitan untuk masa tinggal 90 hari atau kurang, dan total tidak lebih dari 180 hari dalam satu tahun.
Untuk penduduk di 49 negara tersebut, visa turis akan dapat diperoleh secara online melalui proses aplikasi, atau setibanya di kios mesin atau loket khusus di salah satu dari empat bandara internasional Arab Saudi.
Sumber:Tempo.co
Share:

NTB Berguru Pariwisata Hingga ke Belanda

TEMPO.COMataram - Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menjadi destinasi wisata dunia. Namun provinsi tersebut belum memiliki role model sebagai haluan pengembangan pariwisata NTB. 
Hal itu mendorong sejumlah anggota delegasi III DPRD NTB mengunjungi Belanda, Belgia dan Perancis selama tujuh hari, pada 12 – 19 Agustus 2019 lalu. Lalu apa hasilnya? 
Ketua Delegasi III DPRD NTB Nurdin Ranggabarani kepada Tempo menceritakan perjalanannya. Mereka mengunjungi Desa Volendam, sebuah perkampungan nelayan tradisional, yang terletak di North Holland, atau sekitar 20 km ke utara dari Amsterdam. ''Ada dua hal yang ingin dilihat dan dipelajari,'' katanya.
Pertama melihat dan mempelajari dari dekat bagaimana penataan sebuah perkampungan nelayan tradisional, sehingga dapat menarik sebagai destinasi wisata. Rumah-rumah tradisional nelayan Volendam, yang terbuat dari kayu tetap dipertahankan, ditata mengikuti pinggiran tanggul, dicat warna-warni, infrastruktur jalan, taman, pelabuhan nelayan tradisional, kuliner dan toko-toko souvenir dibangun di dekat pelabuhan Volendam.
Setelah penataan dan pembangunan berbagai sarana pendukung tersebut, perkampungan nelayan tradisional yang dahulunya tidak terurus, bahkan tidak dilirik, kini menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Belanda.
Sebagaimana layaknya perkampungan nelayan, di Volendam sangat mudah kita temui kuliner seafood, dengan aneka olahan. Suasana tradisionalnya tetap dipertahankan. Perkampungan yang dahulunya tidak terurus, kini menjadi indah, bersih, nyaman dan asri.
''NTB memiliki begitu banyak daerah pesisir dan perkampungan nelayan tradisional,'' ujarnya. Karenanya, DPRD NTB merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi NTB untuk dapat melakukan penataan perkampungan nelayan tradisional, sebagaimana yang dilakukan di Volendam secara bertahap, "Khususnya terhadap perkampungan-perkampungan nelayan yang diproyeksikan menjadi destinasi wisata," imbuh Nurdin.
Manuskrip mengenai kerajaan di Nusa Tenggara Barat sangat lengkap di Museum Universitas Leiden. Foto: Nurdin Ranggabarani
Kedua, melihat dan mempelajari dari dekat bagaimana pembangunan tanggul pengaman pantai yang tangguh, sekaligus memiliki nilai estetika yang tinggi. Sebagaimana dimaklumi bahwa Volendam adalah salah satu daerah di Belanda, yang letaknya berada di antara 3,5 hingga 7,5 meter di bawah permukaan laut. Untuk menahan rembesan air laut, pemerintah Belanda membangun tanggul pengaman disepanjang pinggir laut perkampungan Volendam.
Tanggul pengaman selebar lebih kurang 10 meter dengan ketinggian 10 meter tersebut, di atasnya dibangun jalan raya dan taman-taman kecil yang indah dan asri.
NTB memiliki begitu banyak perkampungan pesisir yang membutuhkan tanggul pengaman pantai. Untuk hal ini pun, DPRD NTB merekomendasikan untuk dapat melihat dan mempelajari dari dekat bagaimana pembangunan tanggul pengaman pantai yang tangguh dengan bernilai estetika tinggi, sebagimana di Volendam.
Berikutnya, Nurdin Ranggabarani bersama koleganya mengunjungi Rijk Museum di Amsterdam. Belanda memiliki begitu banyak museum dan perpustakaan. Menurut informasi dari berbagai brosur yang diperolehnya, menyebutkan, di mana pun Anda sedang berdiri, di seluruh negeri Belanda, maka dapat dipastikan bahwa Anda sedang berdiri di dekat museum dan perpustakaan.
Mungkin seperti Lombok, di mana pun Anda sedang berdiri di seluruh Pulau Lombok, maka dapat dipastikan, anda sedang berdiri di dekat masjid. Museum dan perpustakaan menjadi salah satu daya tarik utama negeri Belanda. Seluruh museum dan perpustakaan di Belanda dikelola dengan manajemen yang sangat profesional. Museum dan perpustakaan di Belanda, tidak saja dikelola oleh pemerintah, tetapi juga lembaga swasta dan perorangan.
Dengan adanya begitu banyak museum dan perpustakaan di Belanda, telah menarik begitu banyak kunjungan ke negeri tersebut. Baik untuk kepentingan wisata sejarah, penelusuran minat dan hobi, kepentingan studi, penulisan sejarah, hingga riset sejarah.
Sejarah dan berbagai benda pusaka dari berbagai kesultanan-kesultanan di nusantara, begitu banyak tersimpan di negeri Belanda. Bahkan catatan sejarah mengenai kesultanan di NTB seperti Kerajaan Selaparang, Kesultanan Sumbawa, Kesultanan Dompu dan Kesultanan Bima di Belanda, maka DPRD NTB merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi bekerja sama dengan  Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB untuk dapat mengembalikan manuskrip (catatan kuno) dan benda-benda bersejarah lainnya dari negeri Belanda.
"Agar catatan-catatan penting dan benda-benda pusaka yang tidak ternilai lagi harganya tersebut, dapat dilihat, disaksikan dan dipelajari oleh generasi NTB masa depan." kata Nurdin.
Negeri Belanda juga diketahui memiliki begitu banyak kanal, yang membentang dan berjejaring, saling terhubung satu sama lain. Menyerupai sungai-sungai besar di negeri kita. Kanal-kanal tersebut, selain untuk menampung limpahan air, juga berfungsi sebagai jalur transportasi air yang menghubungkan seluruh bagian kota. Baik untuk kepentingan transportasi publik, hingga untuk pariwisata.
Kanal-kanal di Belanda begitu tertata apik, bersih dan indah. Untuk itulah, dalam rangka penajaman dan percepatan penataan sungai-sungai di NTB, yang dikaitkan dengan program Zero Waste, khususnya untuk menciptakan sungai-sungai, saluran air dan selokan yang tertata apik, bersih dan indah, DPRD NTB merekomendasikan kepada Pemprov. NTB dan Kab/Kota se-NTB, untuk datang belajar ke Amsterdam dan kota-kota lain di Belanda.
Demikian pula terhadap persoalan penataan kota, infrastruktur, ruang publik, keindahan dan kebersihan kota pada umumnya, seluruh kota-kota di negeri Belanda dan negara-negara Eropa, tata kota, infrastruktur, ruang publik, keindahan dan kebersihan umumnya terjaga dengan baik.
Di bidang pemanfaatan sumber daya energi terbarukan, Belanda dan umumnya negara-negara Eropa, dikenal telah lama memanfaatkan listrik yang bersumber dari energi terbarukan. Kincir angin yang dahulunya hanya berfungsi sebagai pemompa air, kini telah dikembangkan untuk penyediaan sumber energi listrik tenaga angin. Kincir-kincir seperti itu, tidak saja banyak dijumpai di Belanda, tapi juga di Belgia, Prancis dan seluruh negara Eropa.
Singkatnya, di Belanda dan negara-negara Eropa yang dikunjungi, kemana mata memandang, semuanya mengandung nilai pembelajaran. Termasuk permasalahan material jalan raya, tata ruang, ruang terbuka publik, energi terbarukan, kawasan pemukiman, kawasan pertanian, kawasan peternakan, seluruhnya tertata dan terkontrol dengan sangat baik, disertai disiplin yang tinggi dan penegakan hukum yang ketat.
Sejumlah wisatawan menaiki perahu sambil menikmati bunga tulip yang bermekaran di taman musim semi Keukenhof, Lisse, Belanda, 19 April 2017. Taman Keukenhof memiliki total 800 varietas bunga tulip. AP/Peter Dejong
Di Belanda, hamparan tanah pertanian dan peternakan terbuka sangat luas, tidak ada tata ruang yang tumpang tindih. Peruntukan masing-masing kawasan di atur dengan sangat jelas.Tidak ada satu lokasi pun yang boleh dibangun sesuka hati.
Penegakan hukum di Belanda sangat disiplin dan ketat, disertai kesadaran masyarakat yang sangat baik. Beberapa penjara di Belanda bahkan telah ditutup oleh pemerintah, karena tidak lagi berpenghuni. Beberapa bangunan penjara dialihfungsikan menjadi museum, perpuskaan, tempat wisata hingga kawasan bisnis.Bahkan ada yang dirubuhkan menjadi ruang terbuka hijau.
Para anggota DPRD NTB bersama Minister Counsellor Ekonomi di KBRI Den Haag Norman Efendi bertemu dan berdiskusi dengan Susan van Egmond, Country Manager VITO, (Visit Indonesian Tourism Organization) beserta tim VITO Belanda.
Dalam diskusi ini, Delegasi DPRD NTB memaparkan pembangunan pariwisata NTB. Dan memberi informasi perkembangan pariwisata dan letak strategis NTB di antara tiga destinasi dunia (Bali, Taman Nasional Komodo, dan Toraja).
VITO menawari NTB kerja sama untuk memasarkan pariwisata NTB ke negara-negara Eropa, sebagaimana kerja sama yang telah dilakukan VITO dengan Provinsi DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, NTT dan Sulawesi Selatan.
Susan Van Egmond  mengatakan bahwa kepulauan dan provinsi-provinsi di Indonesia, sesungguhnya tidak terlalu sulit untuk dipasarkan di Eropa, khususnya di negeri Belanda, karena masih begitu banyak orang-orang di negeri Belanda yang menyimpan kenangan keluarga mereka di seluruh kepulauan dan provinsi di Indonesia.
''Bila kami menyiapkan paket tour ke berbagai kepulauan dan provinsi di Indonesia, selalu banyak diminati oleh orang-orang Belanda,'' ucap Susan Van Egmond. Begitu banyak keluarga di Belanda ingin melihat jejak kenangan keluarga mereka di Indonesia.
Untuk itu, DPRD NTB merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se-NTB untuk menindaklanjuti kunjungan DPRD NTB ke Belanda, bertemu VITO guna menjalin kerjasama yang lebih detail, dimana pihak KBRI Den Haag bersedia untuk memfasilitasi keperluan kunjungan kita selama di Belanda. 
Setelah pertemuan di KBRI Den Haag, para anggota DPR mengunjungi Universitas Leiden. Dalam perjalanan menuju Leiden, Delegasi DPRD NTB melewati sebuah Jalan bernama Lombok Straat, yang letaknya tak jauh dari kawasan kedutaan negara-negara sahabat di pusat kota Den Haag.
Menurut informasi yang diperoleh KBRI, bahwa nama Lombok Straat tersebut cukup terkenal di Belanda, karena berada di kawasan elit pusat kota Den Haag. ''Kira-kira kalau di Indonesia, letak Lombok Straat itu seperti berada di kawasan Menteng Jakarta, '' kata Norman Efendi Minister Counsellor Ekonomi KBRI Den Haag.
Sehingga menurut DPRD NTB, dengan keberadaan nama jalan Lombok Straat tersebut, bisa menjadi suatu pintu masuk yang akan mempermudah untuk memperkenalkan NTB, khususnya Pulau Lombok di negeri Belanda. 
Di Universitas Leiden, para anggota DPRD NTB ditemui Prof. Henk Schulte Nordholt, PhD (Guru Besar dan Kepala Peneliti Universitas Leiden), bersama Prof. Reene van Kessel Hagesteijn, PhD (Peneliti Senior pada International Science Council, France) dan Doktor Marije Plomp (Pustakawan Senior pada Perpustakan Universitas Leiden dan Perpustakaan Asia Universitas Leiden).
Di perpustakaan yang didirikan sejak 31 Oktober 1587 atau 432 tahun yang lalu tersebut, mengoleksi sekitar 26 ribu manuskrip kuno asal Indonesia, termasuk manuskrip-manuskrip kuno yang berasal dari kesultanan-kesultanan di NTB.  
Untuk bandingannya, di Perpustakaan Nasional RI hanya menyimpan 10,3 ribu manuskrip. Jauh lebih banyak koleksi Perpustakaan Universitas Leiden dibanding yang berada di Perpustakaan Nasional kita.
Berkeliling ke seluruh ruangan-ruangan perpustakaan yang menyimpan dan ditunjukkan manuskrip, catatan-catatan, peta, gambar, lukisan, foto-foto tentang kesultanan-kesultanan di NTB. Termasuk diperlihatkan manuskrip novel terpanjang di dunia, I La Galigo, yang ditulis oleh pujangga Sulawesi Selatan, Babad Tana Jawa, Perang Diponegoro, dan Babad Sasak.
Para wakil rakyat NTB itu juga diperlihatkan catatan tentang peristiwa meletusnya Gunung Rinjani dan Gunung Rambora, hingga masa kejayaan dan runtuhnya kerajaan Selaparang, Kesultanan Sumbawa, Kesultanan Dompu dan Kesultanan Bima. Bahkan terdapat catatan perang antara Bali-Lombok.
Nurdin Ranggabarani meminta agar manuskrip kuno beserta seluruh benda pusaka dari kerajaan dan kesultanan di NTB tersebut dapat dikembalikan ke NTB, juga minta agar Universitas Leiden dapat menjalin kerja sama penelitian berbagai bidang, seperti sejarah, pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, tata kota, air bersih, pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya, dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada di NTB, baik yang perguruan tinggi yang berada di Pulau Lombok, maupun yang berada di Pulau Sumbawa.
Warga berseluncur di permukaan kanal Prinsengracht yang membeku, di Amsterdam, Belanda, 2 Maret 2018. AP Photo
Henk Schulte Nordholt, yang sangat fasih berbahasa Indonesia tersebut, mengatakan, bahwa Universitas Leiden sangat terbuka untuk menerima kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia, termasuk dari Asia dan Indonesia. Di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran, Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Udayana.
Henk Schulte Nordholt juga menawarkan akses beasiswa ke 36 jaringan lembaga perguruan tinggi yang ada di Belanda, bagi putra-putri NTB yang ingin menempuh pendidikan, mulai dari tingkat diploma, S1, S2 hingga program doktoral.
SUPRIYANTHO KHAFID
Sumber:Tempo.co
Share:

Saudi Undang Turis dan Investor untuk Pertumbuhan Ekonomi

TEMPO.CORiyadh – Pemerintah Arab Saudi membuka pintu lebar-lebar bagi para turis asing yang ingin berkunjung.
Saudi meluncurkan program visa baru untuk 49 negara dan meminta perusahaan asing untuk berinvestasi di sektor yang bakal meningkatkan 10 persen produk domestik bruto pada 2030.
Negara Muslim yang berhaluan ultra-konservatif ini cenderung tertutup bagi orang luar selama puluhan tahun. Namun, sejak Raja Salman Bin Abdulazil dan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman berkuasa, aturan yang ketat mulai dilonggarkan untuk menarik investasi asing.
Kepala Pariwisata Saudi, Ahmed al-Khateeb, mengatakan turis perempuan tidak diwajibkan menggunakan abaya. Namun, turis diminta berpakaian sopan di ruang publik termasuk di pantai.
Namun, Khateed mengindikasikan alkohol tetap terlarang di negara ini. “Kami akan punya cukup banyak turis datang ke Arab Saudi untuk menikmati hal-hal lain,” kata dia.
Pemerintah Saudi membuka layanan visa online dengan membayar sekitar US$80 atau sekitar Rp1.2 juta tanpa batasan termasuk bagi para perempuan yang ingin berwisata seperti di masa lalu. Namun, ada pembatasan untuk akses ke dua kota suci umat Islam yaitu Mekah dan Madinah.
Sumber:Tempo.co
Share:

Saat Anies Baswedan Bicara Pendidikan Sebagai Eskalator Ekonomi

Kapanlagi Plus - Selama Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang ke-27, kamu mungkin sering mendengarkannya berulang kali berujar perihal pendidikan sebagai eskalator ekonomi.
Pemikiran tersebut sebenarnya sudah lama Anies cetuskan semenjak ia berkecimpung sebagai seorang akademisi. Namun begitu, bisa jadi belum banyak orang yang tahu apa sebenarnya maksud dari pendidikan sebagai eskalator ekonomi ini.
Lagi-lagi pemikiran tersebut merupakan konsep yang lebih spesifik tentang Janji Kemerdekaan untuk mencerdaskan warga negara. Menurut Anies, selama empat atau lima dekade terakhir, pendidikan menjadi eskalator sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
Anies lantas mencontohkan, kelas menengah atas Indonesia saat ini, dulunya merupakan kelas menengah ke bawah. Pendidikan tinggilah yang mampu mengubah status sosial ekonomi hingga bisa naik seperti demikian.
Akan tetapi, di masa kini eskalator tersebut tak lagi bisa dinaiki semua orang karena tingginya biaya pendidikan, di samping akses pendidikan yang juga terbatas. Maka dari itu, Anies lantas menelurkan solusi berupa inisiatif pendidikan guna menciptakan perubahan positif di masyarakat, seperti hadirnya program Indonesia Mengajar.
Sumber:Kapanlagi.com
Share:

Sambangi Pasar Tradisional Entikong, Kemenpar Siap Dukung Perputaran Ekonomi

Kapanlagi Plus - Kementerian Pariwisata memberikan dukungan penuh terhadap kemajuan perekonomian di wilayah perbatasan. Termasuk di perbatasan Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat. Dukungan diberikan lantaran Entikong bakal memiliki pasar tradisional di perbatasan. Lokasinya tidak jauh dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong. Pasar ini akan menjelma menjadi destinasi wisata belanja di perbatasan.
Untuk membuktikan keseriusan itu, Rabu (13/3), Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung berkunjung ke pasar tersebut. Adella tidak datang sendiri. Ia ditemani Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kemenpar Tendi Nuralam.

Dalam kunjungannya, Adella sangat berharap pasar tradisional ini bisa menjadi magnet baru buat Entikong. Khususnya, untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
“Pasar tradisional perbatasan ini ditargetkan bisa beroperasi pada Juni 2019. Kementerian Pariwisata siap memberikan dukungan untuk pasar ini. Karena, kita pun berharap pasar perbatasan ini menjadi atraksi baru di Entikong. Atau menjadi destinasi wisata belanja yang bisa menarik wisatawan,” harap Adella.
Ditegaskannya, Kementerian Pariwisata akan membantu mempromosikan pasar ini dengan maksimal. Tujuannya, agar proses transaksi semakin masif. Selain itu, pasar perbatasan Entikong juga bisa menjadi penggerak ekonomi masyarakat.
“Kita tentu berharap pasar di perbatasan ini akan menjadi pusat perekonomian warga sekitar. Karena lokasinya yang dekat dengan perbatasan, kita juga berharap warga di perbatasan Malaysia bisa berbelanja kesini,” katanya, didampingi Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.
Sedangkan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kemenpar Tendi Nuralam, meminta pasar ini dikelola dengan baik.
“Masyarakat Entikong harus memanfaatkan pasar ini dengan baik. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menjaga pasar agar selalu bersih. Pasar perbatasan ini juga harus menjadi cermin dari budaya. Dan yang paling penting, harus membuat wisatawan nyaman berbelanja. Kenyamanan akan memberikan pengalaman mengesankan buat wisatawan. Dan itu yang akan membuat mereka kembali lagi,” tutur Tendi.
Dijelaskannya, pasar perbatasan Entikong akan menjadi destinasi berkelanjutan. Destinasi yang akan selalu menjadi tujuan para wisatawan.
“Jadi, pariwisata itu harus berkelanjutan. Konser musik hanya menjadi pemicu. Tapi setelah itu, ada atau pun tidak ada konser, semua harus terus berjalan dengan baik. Roda perekonomian warga tetap harus berputar. Dan maysarakat Entikong bisa memanfaatkan pasar ini,” katanya.
Pasar perbatasan Entikong didesain dengan mengakomodir kearifan budaya lokal. Pasar ini terdiri dari pasar tradisional seluas 2.729 m2 dan toserba seluas 3.786 meter persegi. Pasar tradisional ini memiliki kios sebanyak 52 unit, lapak 48 unit dan pusat makanan. Sementara untuk toserba akan diisi oleh 30 unit kios, 5 unit toko, lengkap dengan fasilitas ATM dan pusat makanan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyambut baik kehadiran pasar perbatasan Entikong. Sebab, membuat wilayah perbatasan menjadi lebih hidup.
“Sekarang, wajah perbatasan Indonesia benar-benar berubah. Khususnya Entikong. Sebab, pembangunan sangat gencar dilakukan disana. Selain akses yang sudah oke, Entikong juga dilengkapi pasar tradisional. Selain membantu perekonomian warga, pasar ini juga bisa menjadi destinasi wisata belanja. Entikong benar-benar luar biasa,” paparnya.
Sumber:Kapanlagi.com
Share:

Zul Ngaku Jual Narkoba Karena Utang Budi, Istri Tegaskan Ekonomi Keluarga Baik Saja


Kapanlagi.com - Retno Paradina, istri Zul Zivilia tak mengerti mengapa suaminya sampai tersangkut kasus kepemilikan dan pengedaran narkoba. Kepada polisi, Zul mengaku bahwa ia tersangkut dengan Rian, bandar yang tertangkap bareng dengannya karena utang budi.

Soal masalah ini, Dina, sapaan akrab istri Zul, mengaku bahwa ia tak tahu hubungan suaminya dengan Rian ternyata berhubungan dengan narkoba. Yang ia tahu, suaminya membuatkan lagu untuk istri Rian.

"Nah itu kemarin emang ditanya kan. Itu dia temennya itu, dia emang mau bikin lagu buat istrinya. Jadi udah dibayar duluan. Biasanya Zul nggak dibayar duluan. Biasanya bikinin nih satu dua lagu, lalu bayar," ungkap Dina.

1. Masih Kontak Zul Tanggal 1 Maret

Ketika Zul ditangkap polisi pada 27 Februari lalu, Dina tidak curiga. Karena pada tanggal 1 Maret ia masih berkomunikasi dengan suaminya lewat telepon.

Setelah itu, ia baru hilang kontak dengan Zul selama beberapa hari. Karena panik, keluarga pun sempat akan lapor ke polisi untuk mencari keberadaan Zul.

"Awalnya tahu dari wartawan. Terus karena belum yakin, kita ke Polda. Mastiin. Dan kita ke sana belum ada yang bilang ada nih sosok si Zul. Jadi kita nunggu aja, ya nunggu info lebih jelas," ujarnya.

2. Ekonomi Keluarga Baik-Baik Saja

Kepada polisi, Zul mengaku ikut mengedarkan narkoba karena utang budi kepada Rian. Selain itu, ia juga menyebut bahwa dirinya sedang sepi job manggung dan harus menghidupi keluarga.

Tetapi Dina menampik bahwa ekonomi keluarganya bermasalah. Sampai saat ini, keadaan keluarganya baik-baik saja. "Ya, alhamdulillah," ujarnya.

Ia pun menampik masalah dengan keluarga membuat Zul lari ke narkoba. Dina menyatakan bahwa keluarganya tidak ada masalah dan Zul tak pernah tampak memakai barang terlarang itu ketika di rumah.
Sumber:Kapanlagi.com
Share:

Modal Ijazah SD, Pria Ini Bangun Perusahaan Cat Terbesar di Asia


Perusahaan cat dan pelapis tembok Nippon Paint Holdings ternyata didirikan oleh seorang pria yang hanya memiliki ijazah Sekolah Dasar (SD) Goh Cheng Liang. Kehidupan Goh jauh dari kata mewah. Ia terlahir dari keluarga miskin yang harus berjuang melawan perihnya kehidupan.
Pria yang berasal dari Singapura ini terpaksa dikirim ke Kota Muar, Malaysia oleh kedua orang tuanya karena minimnya biaya hidup mereka. Goh di sana berjualan jala ikan bersama dengan saudara iparnya.
Goh hanya bertahan selama tiga tahun di Malaysia dan memutuskan kembali ke Singapura pada tahun 1943. Dengan bermodalkan uang dari hasilnya menjual jala ikan, Goh mendirikan bisnis air aerasi (air dengan kandungan oksigen). Namun, bisnisnya gagal dan harus gulung tikar.
Singkat cerita, di tahun 1949, Goh membeli cat dari orang Inggris yang saat itu melelang cat-cat miliknya yang sudah membusuk dan tidak layak pakai. Ia membelinya untuk bereksperimen.
Goh pun mencampurkan berbagai bahan pelarut dan kimia untuk mengolah cat-cat busuk tersebut. Eksperimennya pun berhasil, cat-cat yang telah membusuk bisa ia gunakan kembali.
Mulai dari situ, ia mendirikan perusahaan catnya sendiri, Pigeon Paint. Tahun berikutnya, bisnisnya melejit karena kebijakan pemerintah yang membatasi produk impor, termasuk cat karena perang Korea. Bisnis pun terus berkembang.
Memasuki tahun 1959, Nippon Paint Holdings Jepang mengajak Goh untuk bekerja sama. Perusahaannya pun semakin meluas, dan saat ini menjadi salah satu produsen cat terbesar di Asia, tepatnya di cabang Malaysia, Indonesia, China, dan Filipina.
Lewat keberhasilannya itu, Goh yang saat ini memiliki 39 persen saham Nippon Paint Holdings memiliki kekayaan sebesar US$10,4 miliar atau sekitar Rp145,2 triliun.
Sumber:VIVA.co.id
Share:

Arab Saudi Akhirnya Tawarkan Visa Turis Mancanegara


Arab Saudi untuk pertama kalinya akan menawarkan visa turis untuk mendongkrak sektor pariwisata sebagai bagian dari reformasi dan diversifikasi ekonomi agar tidak tergantung dari minyak.
Pejabat pariwisata Ahmed al-Khateeb dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Membuka Arab Saudi bagi wisatawan internasional adalah momen bersejarah bagi negara kami."
Warga negara dari 49 negara akan diizinkan mengajukan permohonan visa secara online mulai hari Sabtu (28/09). Rincian lebih lanjut tentang negara-negara mana yang akan mendapat fasilitas itu akan segera diumumkan, namun yang menjadi target utama adalah wisatawan dari China, Jepang, Eropa dan Amerika Serika. Wisatawan non-Muslim tetap akan dilarang mengunjungi kota suci Mekah dan Madinah.
Ahmed al-Khateeb mengatakan kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara, bahwa turis perempuan asing tidak diwajibkan untuk mengenakan abaya, pakaian yang wajib bagi perempuan Arab Saudi di depan umum.
Namun, perempuan asing akan diminta untuk mengenakan "pakaian sederhana," juga ketika berwisata di pantai. Masih belum jelas, apakah pasangan asing yang belum menikah akan dapat tinggal di kamar hotel yang sama atau tidak.
Pariwisata suram karena citra buruk
Sampai kini, citra Arab Saudi sebagai daerah tujuan wisata masih buruk, sekalipun negara itu memiliki banyak situs bersejarah. Misalnya masih diterapkan sanksi pemenggalan kepala di depan umum. Padahal pemandangan gurun dan gunung cukup mengesankan, dan kawasan perairan di Laut Merah berpotensi menyedot wisatawan.
Ditanya tentang persepsi negatif terhadap Arab Saudi di dunia di Barat, Ahmed al-Khateeb mengatakan: "Saya sangat, sangat yakin mereka akan memiliki penilaian yang lebih baik ketika mereka datang dan mengalami kehidupan di sini di Arab Saudi, dan saya berjanji kepada mereka bahwa mereka akan pergi dengan kenangan indah. "
"Kami memiliki budaya yang hebat di mana banyak, banyak wisatawan akan senang untuk datang dan menjelajahi kawasan budaya ini dan belajar lebih banyak tentang hal itu dan melihat serta mengalaminya."
Ambisi besar
Mengembangkan pariwisata adalah salah tujuan dari program reformasi sosial ekonomi Visi 2030 yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Tujuannya untuk membenahi perekonomian dari ketergantungan pada minyak serta menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda Arab Saudi.
Untuk melaksanakan agenda itu, penguasa Arab Saudi berusaha melakukan liberalisasi pelahan-lahan ke luar dari norma-norma sosial yang sangat ketat. Reformasi misalnya memungkinkan pembangunan bioskop yang pertama, izin bagi perempuan untuk mengemudi kendaraan, konser musik yang bisa dihadiri lelaki dan perempuan dan berbagai hiburan dan praktik lainnya yang sebelumnya dilarang.
Saat ini visa hanya diberikan kepada pekerja asing dan keluarganya, pebisnis, dan peziarah Muslim yang berkunjung ke tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah.
Pemerintah Arab Saudi kini berharap bisa menjaring hingga 100 juta pengunjung setiap tahun sampai tahun 2030. Targetnya agar sektor pariwisata sampai 2030 bisa meningkatkan kontribusinya pada Produk Domestik Brutto dari 3 persen saat ini menjadi 10 persen.
Sumber:VIVA.co.id
Share:

Perbaiki Kualitas, Pemerintah Akan Turunkan Nilai Standar Gula


gula. ©2012 Merdeka.com
Merdeka.com - Pemerintah berencana mengubah Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk komoditi gula kristal putih produksi lokal (GKP). Penyesuaian ini diperlukan untuk menjaga kualitas produk gula kristal putih yang sesuai kebutuhan pasar dan konsumen.
Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro mengatakan, saat ini nilai standar International Commission For Uniform Methods of Sugar Analysis (ICUMSA) berada di angka 300. Nantinya, akan ditekan menjadi 200.
"Aku disuruh nyiapin bahan bagaimana tetap meningkatkan kualitas gulanya. Makanya standarnya 300 dan sekarang mau diteken maksimum 200, caranya bagaimana BUMN menekan kualitas gula," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9).
Untuk diketahui, ICUMSA sendiri merupakan salah satu paramater untuk menentukan kualitas gula. Semakin kecil ICUMSA-nya, mutu gula cenderung makin baik dan warna juga makin putih cemerlang.
Wahyu menjelaskan satu dari tujuh parameter tingkat keputihan terhadap gula terdapat dua SNI, yakni gula kristal putih 1 dan gula kristal putih 2. Di mana, gula kristal putih 1 di bawah 200 dan ke 2 berada dikisaran 200-300.
"Nampaknya Pak Menko (Darmin Nasution) mau nurunin ke 1 yang 200, BUMN bagaimana mengantisipasi itu. Artinya semakin putih menurut asumsi Mendag harus semakin bagus," tandasnya.
Sumber:Merdeka.com
Share:

Recent Posts